Penelitian ini dilakukan melibatkan lebih dari 200 orang dengan insomnia kronis dan 100 orang dengan pola tidur normal.Rata-rata responden ini berusia hingga 40 tahun keatas,mereka diteliti di West China Hospital, Sichuan University, di Chengdu, Tiongkok.
"Meskipun mereka dengan insomnia kebanyakan mengeluh kelelahan di siang hari, masalah sebenarnya yang dihadapi mereka adalah tidak bisa bersantai," ujar salah satu penulis studi sekaligus profesor penelitian dan pengobatan tidur di departemen psikiatri di Pennsylvania State University College of Medicine di Hershey..

Peneliti menemukan orang dengan insomnia kronis selama enam tahun atau lebih risiko kematiannya meningkat sebesar 58 persen. Hal tersebut dikarenakan insomnia kronis berkaitan erat dengan penyakit jantung, diabetes, obesitas, kanker, demensia, dan depresi.
"Kami menemukan partisipan dengan insomnia kronis memiliki peningkatan risiko kematian akibat berbagai masalah jantung dan paru terlepas dari jenis kelamin, usia, dan faktor penentu lain," ujar pemimpin studi tersebut, Dr Sairam Parthasarathy.
Komentar
Posting Komentar